Rabu, 30 Desember 2009

DI LANTAI DASAR

Bismillahirrohmanirrohim….

Jumat, 25 Desember 2009, Setelah bolak balik melihat menu di lantai dasar sebuah pusat pertokoan, kami memutuskan memesan menu pasundan. “Mbak, paket 2, batagor 1, teh manis hangat 2 dan jus mangga sama jus sirsak ya….kami duduk di sana ya….” Ujar sahabatku menjelaskan pesanan kami kepada mbak manis penjaga warung yang kami pilih. “ya Mbak, nanti di antar…” Jawab Mbak bermuka manis itu.



“Lama juga pesanannya datang, daripada diem aja, kita bikin refleksi tentang teman yang ada di hadapan kita yok, caranya sama dengan kemaren, mulai ya….”, dengan segera kami mulai menggoreskan spidol warna warni ke dalam sehelai kertas, eh.. separo kertas ding….



“Udah ni say…. Kayak kemaren ya? Di refleksikan dalam sebuah gambar?” tanyaku sambil meminta tambahan kertas. “ Yoi…. Nih….boleh gambar orang tersenyum, pohon, rumah, apa saja” jawab sahabatku sambil mengangsurkan kertas.



Waktu itu, terus terang aku belum tahu apa yang musti ku gambar, memang pada dasarnya kurang imajinatif kali ya…. Disaat jeda dan kami sedang sama sama berfikir, dia mulai bercerita tentang sesuatu yang sekarang sedang di alaminya, dan seperti biasa, bola matanya bersinar sinar dengan artikulasi yang sangat pas dan tidak monoton sehingga kami berkali kali tertawa bersama, saat ku tatap dua bola matanya, tahulah yang saat itu hendak ku gambarkan pada dirinya. Setelah kami selesai menghabiskan segelas jus, kami mulai menekuri kertas masing masing.



“selesai…..” kataku. “ayok.. iyut duluan yang cerita.

“Oke…. Ini say….iyut gambar cermin dengan wajah orang tersenyun di tengahnya, artinya, kamu adalah sosok yang menjadi cermin buat iyut agar iyut tetap tersenyum, menjadi cermin di mana iyut belajar memperbaiki diri agar selalu semangat menjalani hari. Kemudian ada gambar daun merambat di pinggir bawah cermin, kamu berulangkali mengatakan kepada iyut agar berani keluar dari kotak tapi tetap dengan akal sehat itulah mengapa gambar daunnya warnanya hijau. “.

“terus, itu segitiga di atas cermin apaan?” tanyamu lagi. “itu, adalah cita cita….ya, kamu ngajarin iyut untuk berani bercita cita, gitu…. Sekarang gantian liat gambar kamu dong”



“aku gambar ini yang artinya , iyut itu murah senyum, pemurah, ringan tangan menolong orang yang membutuhkan.”

“Yaik…. Iyut kayak gitu ya?.......



“Ya, dan kamu tidak perlu mencari cahaya dari luar, karena cahaya itu telah kita punya dan masing masing ada pada diri kita, yaitu Al qur’an, pelajari dan pahami makna yang terkandung dalam arti dan symbol yang tertera dalam Alqur’an, aplikasikan dalam kehidupan yang akan kita jalani untuk masa yang akan datang, sehingga kita akan bisa menyerap cahayanya, sama sama berusaha ya….semangad!!” kepal tanganmu sambil tersenyum riang.



“Oke….tapi untuk saranmu agar iyut berani untuk keluar dari kotak….. iyut belum tahu maknanya loh! Jadi,….. ajarin yak! “ senyumku. “oke…insyaallah…eh udah jam 4 nih, kita cabut yok… aku ada janji sama temen di Blok M Square jam 5, nanti di sambung lagi”

----------------------


ku pandangi aura guruku dengan penuh cinta, yang menyadarkanku,

Betapa indah setiap abjad yang tertera dalam kitabku

Tak kuasa ku menahan luapan rasaku untuk memeluknya dalam ruhku


Ku ingin lebih mencintainya dengan segenap kemampuanku

Ya Rabb, hamba mohon ridho Mu

Untuk mempermudah jalan dan ikhtiar yang sedang ku tempuh di usia yang semakin berbilang dengan waktu

Ya Rabb…. Hamba mohon yang terbaik menurut Engkau

Kemudian ku pandangi seraut wajah dari bunda sahabatku

Kelembutannya mampu melumerkan egoku

Sorot mata yang teduh menghangatkan hariku saat itu

Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan lingkunganku

Yang telah menjembatani aura kelabuku

Dengan penuh kelembutan berjuta dan cinta

Yang telah diberikan kepadaku dengan berjuta empati

Aku bahagia………

Segala puji bagi Rabb semesta raya

Tidak ada komentar: