Jumat, 25 Desember 2009

DI RUANG TUNGGU

Selasa, 22 Desember 2009

Bismillahirrohmanirrohim….

“Yut, main refleksi yok,” kata sahabatku ketika sedang menunggu antrian di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. . “Bagaimana caranya?” tanyaku dengan muka mengernyit tidak mengerti. “Tuliskan segala peristiwa dan kejadian yang kamu alami dalam waktu setahun ini dalam satu kalimat”. Dengan antusias dia mengulurkan selembar kertas dan satu pak spidol warna warni. Begitulah, kami dengan asyik mulai menekuri kertas yang masing masing kami pegang.


Kemudian, dengan muka cerianya yang khas, dia mulai menerangkan apa yang baru saja dia tuliskan, “ Maknai, syukuri dan jalani…..jadi yut, banyak sekali peristiwa yang kita alami dalam kurun setahun, ada peristiwa yang membuat kita tertawa bahagia dan ada peristiwa yang membuat kita menangis, kadangkala kita menyesali sebuah peristiwa dalam kehidupan kita, yang seharusnya kita lakukan adalah maknai peristiwa tersebut kemudian ikat dan syukuri apa adanya untuk hari esok yang lebih baik . Kejadian yang kita alami pada bulan Januari baru bulan Mei dapat kita ambil maknanya, pada bulan maret kita menangisi sebuah moment dalam kehidupan kita, bulan April baru kita bisa tersenyum dan mensyukurinya… yah… itulah Yut… makna demi makna yang harus kita ambil dan kita perjuangkan agar kita tetap dapat berdiri tegak untuk kehidupan selanjutnya yang harus kita lalui…..Sekarang giliran kamu….".


“Subhanallah …. Indah sekali ungkapannya…..Alhamdulillah say…. Dalam setahun ini, banyak sekali peristiwa, iyut banyak sekali dipertemukan dengan orang orang yang datang dan pergi dalam kehidupan. Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan lagi padaku tahun ini untuk memperbaiki diri, jadi kalau digabung dengan punyamu, iyut diberi kesempatan untuk dapat memaknai peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan yang iyut lalui…” Ucapku sambil menatap matanya yang menari nari dalam sinar bahagia yang telah lama ku kenal.


"Good….sekarang coba gambarkan kalimat tadi dalam sebuah gambar “, ujarnya sambil menyerahkan kembali sehelai kertas. “warnai yah…asyik loh!” ujarnya lagi. “ Wadoh… gambar apa ya? Iyut kan paling kagok kalo di suruh gambar” sambil menyeringai ku terima saja kertas dan mulai menggoreskan spidol, akhirnya aku memutuskan menggambar sosok besar dan kecil yang saling bergandengan tangan dalam warna hijau, di atasnya ada matahari berwarna pink dan ada sebuah pelangi. “ ayo giliran iyut yang nerangin….” Dengan antusias dia menatap kertas yang ku pegang. “ Jadi, banyak sekali kesempatan yang diberikan Orang orang di sekitar iyut dengan uluran tangan mereka dan dukungan mereka sehingga iyut tetap bisa merasakan sinar mentari yeng memancarkan cintanya sepanjang tahun ini, itulah kenapa warna mataharinya pink, bukan kuning seperti yang biasa kita gambar di waktu kecil dulu, itulah cinta, karena dengan cintalah semangat kan selalu ada,


Kita dapat mengkomunikasikan perasaan kita pada cinta

Yang bertebaran di sekitar kita

Dan lebih memahami arti tuntutan yang mereka berikan kepada kita

Bahwa,

Hal itu adalah bukti kasih mereka yang tiada terhingga

Kepada kita yang tiada terbiasa

Ungkapkan cinta yang kita punya dan kita rasa

Mari kita lebih mengekspresikan diri

Dengan segala kelebihan dan kesenangan yang kita punya

Meski hanya lewat sebuah tulisan

Yang mungkin kurang bermakna


"Dan pelangi, iyut suka sekali pelangi, dalam sebuah buku dituliskan, kalaulah kesusahan ibarat matahari dan kesuksesan ibarat hujan, maka kita butuh keduanya untuk melihat pelangi”.


“oke…. Resapi makna, jalani sebagai pedoman untuk langkah selanjutnya, syukuri hidup, jalani segala sesuatunya dengan lebih baik dan lebih bersemangat…semangad!!..kalau dalam gambarku, ada sebuah ember yang digunakan untuk mengangkat air dari dalam sumur dan kemudian ku berikan air tersebut kepada orang orang yang kehausan, artinya, semakin dalam aku menimba air akan semakin bertambah kedalaman air dalam sumur, demikian juga ilmu, semakin banyak kita gali dan kita berikan kepada orang lain akan semakin bertambah dalam pemaknaan kita terhadap ilmu tersebut. semakin dalam kita menggali makna akan semakin banyak makna yang ada dan dapat kita tebar untuk diri dan sekitar…..aku masuk ke ruangan dulu yah.. itu sudah dipanggil suster, nanti disambung lagi” ujar sahabatku sambil berdiri. “iya…say… makasih banyak untuk sharingnya ya…”

----------------------

Bukankah Allah telah melapangkan?

Jalan yang hendak ku tempuh

Dengan mempertemukanku dengan banyak hal

Dengan banyak kebahagiaan

Yang belum mampu aku fahami

Dalam kesederhanaan makna


Tidak ada komentar: