Selasa, 18 Agustus 2009

MERAH PUTIH MU

Bismillahirrohmanirrohim.....

Assalamualaikum.....

Alhamdulillah, telah 64 tahun Indonesia dengan gagah mengibarkan sang merah putihnya, banyak hal terjadi, meski saya tidak dapat menjadi saksi mata bagi salah satunya atau untuk kesemuanya? saya tidak tahu pasti.
Contohnya, pada saat banyak perlombaan di sekolah, saya belum dapat berpartisipasi secara maksimal, akhirnya, saya mengambil keputusan untuk sekedar menuliskan beberapa bait puisi untuk ikut merayakan merah putih kita kali ini, ide ini pun muncul, ketika saya dipanggil ponakan untuk mendampinginya membuat sebuah puisi, so...... puisi di bawah ini merupakan kolaborasi antara saya dengan ponakan saya. makasih ya dhek.... udah membuat bulek paling tidak menyimpan memori indah tentang merah putih di tahun ini......

__________________________________________________________________

Merah putih Indonesiaku
17 Agustus 2009 - 19 : 35 WIB


Merah putih Indonesiaku

Telah mengucurkan tetes demi tetes keringat dan daki
dalam setiap helaan nafas kita, yang kemudian telah menjelma menjadi puluhan gedung bertingkat dengan ribuan neon di dalamnya

Merah putih Indonesiaku

Kau titipkan pemikiranmu yang hingga kini melebur bersama pusaran waktu dan menjelma dalam retorika darah dan pembuluh nadi setiap detiknya

64 tahun kini sudah kau lalui perjalanan merah putihmu dengan tetap berkibar di pucuk teratas sebuah tiang yang menancap erat dalam pangkuan pertiwi

Wahai pertiwiku.....

Bersenandunglah dalam suka
Bernyanyilah dalam ria

Karena, begitu banyak sejarah telah kau catat dalam buku harianmu, buku harian yang banyak berkisah tentang ayun langkah para pahlawan bangsa
Buku harian, di mana kau torehkan kehangatan dengan sebatang pena beragam peristiwa, suka maupun duka,

Wahai pertiwiku

Kau
telah berbuat begitu banyak hal terbaik untukku

dan

Aku
Belum dapat berbuat banyak untukmu

Semangat, ingin ku berikan untukmu, pertiwiku
Semoga Rabb memeliharanya selalu untukku

MERDEKA!!!!

Kamis, 06 Agustus 2009

MALAIKAT ITU BERBAJU MERAH

Bismillahirrohmanirrohim....


Assalamuaalikum.......

Kaki saya menapaki pelataran sebuah mushola kecil di sebuah pusat pertokoan, mushola sudah sangat sepi, karena waktu sholat maghrib sudah lama berlalu. Langkah saya terhenti, ketika mendengar lantunan tilawah dari seorang jamaah yang sedang menunggu adzan sholat isya’. Suaranya yang bening membuat kalbu saya berdenting rindu, merindukan kebersamaan dengan sahabiyah dan Rasululullah utusan Allah, tentu dulu di keseharian mereka penuh dengan lantunan ttilawah. Ah, alangkah indahnya.


Ketika saya sedang termenung saat itu, tilawah berganti dengan lantunan shalawat, terdengar merdu dari jamaah tersebut, seketika saya menangis tersedu, seolah permasalahan yang saat itu menghimpit menjadi lumer, saya merasa bersalah, karena telah menyia nyiakan kepercayaan yang telah diberikan oleh lingkungan dan keluarga.

Entah kenapa, lantunan shalawat itu terdengar begitu penuh cinta, sangat menyejukkan jiwa yang sedang dahaga oleh indahnya cinta. Terima kasih sahabat, telah mengurai pepat hari ini. Terima kasih ya Rabb telah mempertemukan saya dengan dia, semoga Engkau merahmati pertemuan kita, amin.


Tulisan ini didedikasikan untuk sahabat berbaju merah yang belum sempat saya tahu namanya.

SHALAWAT DALAM HELAAN NAFAS

Bismillahirrohmanirrohim......


Asalamualaikum......

Tulisan ini di buat ketika usai terjadi perdebatan antara dua siswa mengenai pandangan mereka terhadap jalan dakwah yang mereka pilih, dan salah satu siswa berbicara kepada saya tentang arti shalawat yang sesungguhnya, indah dan cerdas.... terus berkarya ya....


demikian tulisan ini.....


Sahabat……


untaian kalimat yang meluncur dari kehidupanmu

mengajarkan arti cinta terhadap al amin rasulullah saw

dalam menapaki peri kehidupan kita sehari hari

dengan melantunkan shalawat dalam setiap detik kita

dalam setiap helaan nafas kita

dengan mengharap syafaat kan terlimpah untuk kita di yaumul akhir kelak, dengan berharap, bahwa shalawat yang kita lantunkan akan mengukuhkan kita sebagai umat yang di cintainya, umat yang senantiasa di rindukannya

umat yang kan menjadi penerang di dunia dan akhirat


shalawat kan mengajarkan kita untuk lebih mencintai Rasul dengan meneladani pribadi dan tuntunan beliau


senantiasa menebar senyum dan salam dengan tetap takzim terhadap guru dan orangtua kita

karena tanpa mereka kita bukanlah siapa-siapa


Saat ini betapa jauh terasa kehidupan yang di jalani dengan sunah yang di anjurkan

Belum bisa memaknai rasa syukur, senyum dan sapa hangat

Melewati detik demi detik tanpa ada semangat untuk lebih baik lagi, belum bisa berbagi


Sahabat……

Terima kasih atas nasehat yang telah terukir di hati

Yang mengingatkan diri untuk lebih arif memaknai pribadi terpuji

Mari kita bershalawat dalam helaan nafas

Agar senantiasa dapat keberkahan dan keridhoan-Nya

Amin……..



RANTING KERING YANG LURUH

Bismillahirrohmanirrohim.....

Assalamualaikum cinta.....

Tulisan ini di buat ketika sedang membuka-buka kamus kecil bahasa indonesia milik Bagas, ponakan iyut, (makasih ya gas, untuk pinjeman kamusnya, meski kecil sangat bermanfaat, bakal sering pinjem ni....) Alhamdulillah dipermudah menuliskannya meski masih sederhana, beberapa kata masih perlu di cerna lagi,

Here is.....

Tekad yang kuat ibarat ranting ranting kering yang luruh

Semerbak aroma di tengah hijau rerumputan

Gugur layu dan kan mekar kembali dengan rimbunnya

Meski telah luruh namun setia menjadikannya subur dalam berbagai arti

Memupuk tanaman di lahan semangat tak kenal henti


Semangat ibarat ruh kehidupan yang menjiwai segala makhluk

Jiwa dalam arti seluruh kehidupan manusia, perbuatan, rasa hati, dan tekad untuk berjuang


Semangat yang dapat memberi kekuatan agar kepak sayap dapat terbang ke angkasa


Semangat mencari arti perubahan dalam diri agar lebih berarti

Singkirkan batas satukan kata

Sibakkan penghalang satukan tujuan


Semangat sibak arif lukman dalam hidupnya


Arif terhadap keluarga agar memaknai ridho dua pasang lengan renta yang telah mendewasakan kita dalam beragam suasana,

Memaknai cinta mereka dalam bilangan tak terhingga

Apabila kita ibaratkan cinta mereka dalam rumus matematika

Di mana dari ketiadaan sebuah bilangan cinta yang tidak bisa di bagi, mendapatkan kasih tiada terhingga

Kasih yang kadang tidak kita mengerti, kasih yang tidak ada dalam ilmu statistik yang kita pelajari setengah mati, apa itu rataan kasih? Nilai tengah kasih? Frekuensi kasih?


Arif dalam memaknai aura cita dan impian mereka terhadap peri kehidupan kita, akankah kita bisa menerima dengan logika yang terkadang masih asyik dengan permainan kata dan aneka rupa mimpi


Impian mereka bak bentangan sajadah kehidupan

Yang menjadi pijakan kita dalam menafakuri upaya pemaknaan rasa syukur kita terhadap pemilik segala

INGIN KU BAHAGIA BERSAMA SENYUM DUNIA

Bismillahirrohmanirrohim.....


Assalamualaikum cinta.....


Alhamdulillah, kembali kita dipertemukan yang mudah mudahan dalam keadaan yang lebih baik lagi, lebih sehat, lebih ceria, lebih semangat, full of smile, full of love in your life, i hope.....semoga Rabb yang Maha Lembut, Maha Rohman, Maha Rohim mengijabahi, semoga dengan Asma Asma Nya dapat mengantarkan kita untuk lebih memperkaya hari kita dengan seulas senyum manis dan sapa hangat sederhana kita ke penjuru dunia, mungkin sekedar bertanya "Apa kabar Pak? Mau ke mana? kelihatan ceria sekali hari ini....." semoga Rabb memudahkan langkah hati kita untuk senantiasa melembutkan hati ini dalam memaknai jejak langkah kita dalam setiap detik kita, dalam setiap helaan nafas kita, karena dengan kelembutan akan melumerkan segala resah, segala gundah, amin.... insyaallah ya cinta.....


_________________________________________________________________________________

SENYUM DUNIA, INGIN KU BAHAGIA BERSAMANYA


Kala jemari menari torehkan pena

Ukir kata demi kata tuk rangkai sebuah cerita


Yang kan berkisah tentang indahnya sebuah perjalanan panjang

Dalam upaya mentadaburi sebuah kitab bersama di dermaga kehidupan

Bertabur gemintang kilau simbol dan angka

Menasbihkan pena sederhana menjadi permata berharga

Dalam upaya menjadi penawar di kala raga dahaga


Seringkali ku merenungi kembali arti cinta

Yang telah di berikan tuhanku dan lingkunganku

Masihkan aku meragukan cinta seindah pelangi

Yang berpijar usai rinai reda?


Ingin ku bahagia dengan cinta yang telah ku punya saat ini

Dengan menasbihkan penawar lara, penawar duka

Dengan menebar senyum sederhana penuh makna bahagia


Ingin ku bahagia………


Mengepakkan sayap yang sempat patah

Arungi jagat raya dengan senyum indah merona

Melanglang dalam belantara cinta dengan mengedepankan logika, rasa dan asa berpadu

Kemudian menelaah cinta yang ku punya untuk sesama yang belum seberapa dan masih sangat sederhana

Sinergikan cita, cinta dan citra mewujud dalam notasi dan nada agar dapat di lantunkan penuh makna, makna bahagia yang selama ini sempat ku pertanyakan adanya

Di manakah rasa bahagiaku?

Tatkala dunia turut tersenyum bersama hembus anila?

Senyum dunia yang ingin ku punya saat ini

Senyum yang ingin ku rengkuh dalam nuansa rasaku

Senyum yang iringi pijar kejora dalam pekatnya hari yang kita lalui bersama peluh dan daki

Yang dapat ku lukis di atas kanvas kehidupan di masa mendatang