Senin, 01 Maret 2010

DEEP INSIDE

Bismillahirrohmanirrohim

Sabtu, 28 Februari 2010. 18.15 WIB

Kita hidup dalam lingkungan yang sangat beragam, besar kecil, tua muda, latar belakang sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda, di mana akan ada perbedaan sudut pandang dalam menghadapi sebuah permasalahan atau suatu kejadian.

Kita sebagai manusia di amanahi oleh sang pencipta kita agar menjadi khalifah di muka bumi ini. Bagaimana menjadi khalifah yang baik, yang penuh dedikasi dan tanggung jawab?

Rasulullah saw di utus ke muka bumi untuk memperbaiki akhlak yang mulia. Akhlak yang mulia, mungkin itu yang menjadi kunci utama kita agar menjadi seorang khalifah yang sukses dunia akherat, amiin…

Akhlak dapat dipelajari sepanjang perjalanan kehidupan kita, pada saat kita sedang bersama orang lain atau pada saat kita sedang tafakur di keheningan malam. Hal yang harus kita perbaiki detik demi detik, agar kita menjadi insan yang bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat secara sosial ataupun secara professional.

Untuk itu diperlukan sebuah wadah, komunitas, di mana kita bisa berbagi, saling tukar pengalaman tentang apa yang sedang kita rasakan saat itu, kita memerlukan keberadaan orang lain untuk menjadi cermin yang akan memberitahukan kita apabila ada yang salah dengan penampilan kita pada suatu waktu. Kita memerlukan orang lain untuk menjadi kaca spion sehingga kita bisa melihat hal hal yang tidak bisa kita lihat pada saat kita harus tetap melihat ke depan. Karena, bila pada saat itu kita melihat ke belakang, ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama, kita bisa menabrak sesuatu, kedua, kita harus berhenti sesaat agar kita bisa menoleh ke belakang.

Keberadaan orang lain ibarat rambu lalu lintas yang harus kita patuhi, kapan kita harus terus berjalan, kapan kita harus berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah, kapan kita harus berbelok karena bersinggungan dengan tikungan pemikiran yang tidak bisa kita fahami, kapan kita tidak boleh parkir di suatu tempat karena itu bukan tempat parkir yang nyaman atau karena tempat itu bukan hak kita untuk bisa parkir di situ, kapan kita tidak boleh melewati sebuah jalan, karena jalan itu bukan jalan milik umum, jalan buntu.

Dan kita dikaruniai kesempatan dan berbagai kemudahan untuk memaksimalkan perbaikan atas pribadi kita. Memaksimalkan potensi diri dan menghargai lingkungan dengan ikhlas, rendah hati yang tulus, dengan senantiasa berdoa agar selalu mendapat hidayah arah petunjuk untuk kehidupan yang akan datang. Selalu memohon kepada Rabb Izzati agar dimudahkan untuk mengenali diri.

Amiin… semoga Allah meridhoi…..

Tidak ada komentar: