Rabu, 11 Agustus 2010

MENGAPA KITA BERPUASA?

Bismillahirrohmanirrohim

Selasa, 01 ramadhan 1431

Marhaban Ya Ramadhan…..

Alhamdulillah kita di karuniai kesempatan untuk bertemu lagi dengan bulan yang mulia, bulan di mana kita dapat memperoleh kesempatan untuk melebur kekhilafan dan kesempatan untuk berbagi kepada sesama, karena puasa ditujukan untuk meningkatkan ketakwaan kita dengan meningkatkan kepedulian social kita dan meningkatkan kualitas diri kita, ya, untuk menolong orang lain kita harus bisa menolong diri kita sendiri dulu, karena bagaimana pun kita sebagai manusia di karuniai segala keterbatasan, baik keterbatasan waktu untuk mencari ilmu, maupun keterbatasan dana untuk mengikutinya. Maka di bulan mulia ini kita di beri kesempatan untuk mengupgrade diri kita dengan banyaknya sarana keagamaan yang digelar di media maupun di masyarakat sekitar kita.

Dalam khutbah taraweh malam ini, Ust Husni thamrin mengatakan bahwa, dalam sabda rasulullah Saw di katakana bahwa “orang yang bergembira dengan kedatangan bulan ramadhan maka akan diharamkan jasadnya akan neraka”
Indikasi orang yang bergembira terhadap datangnya ramadhan ada empat hal, yaitu :

1. Melaksanakan ibadah puasa, dengan mengupayakan kebaikan di dalamnya
Bahkan orang jahat pun di bulan ramadhan ini menyadari bahwa banyak hal baik di bulan ramadhan ini dengan melihat geliat kebaikan di sekitarnya

2. mendirikan sholat malam,
Dalam kisah sahabat, di ceritakan, bahwa ada sahabat selesai sholat menghadap rasul dan berkata “assalamualaika ya rasul”, rasul menjawab “ waalaika salam ya akhi, sholatlah kamu lagi karena sesungguhnya kamu tadi belum sholat”. Maka Sahabat tadi kembali ke masjid dan sholat, setelah selesai, sahabat menghadap kembali Rasul dan mengucapkan salam “assalamualaika ya Rasul” “walaika salam ya akhi, sholatlah kamu karena sesungguhnya kamu tadi belum sholat” kembali sahabat tadi sholat, setelah sholat kembali menghadap rasul dan mengucap salam “ Assalamualaika ya Rasul, waalaika salam ya akhi, sholatlah kamu karena sesungguhnya kamu tadi belum sholat” sahabat tadi bingung dan bertanya “wahai rasulullah, sesungguhnya apa yang menyebabkan Rasul mengatakan bahwa saya belum sholat?” Rasul bersabda “bahwa sesunggunya sholat itu mulailah dengan berdiri sambil bertakbir hingga tenang, membaca ayat alquran hingga tenang, rukuk hingga tenang, sujud hingga tenang dan duduk diantara sujud hingga tenang”. Dari kisah ini, dapat di ambil kesimpuul;an bahwa dalam sholat diperlukan tuma’ninah atau kekhusyu’an dalam menjalankannya. Orang yang telah mampu khusyu’ dalam sholatnya merupakan indikasi orang yang bergembira dengan datangnya buian ramadhan karena akan banyak kesempatan untuk mendirikan sholat malam dan sholat sunah lainnya.


3. Banyak tilawah quran pada malam malam ramadhan
Sesungguhnya membaca alquran itu ada keutamaan, ada satu kebaikan dalam satu huruf yang kita baca, sesungguhnya bukanlah alif lam mim itu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf dan dari satu huruf dilipatgandakan menjadi 1o kebaikan. Oleh karena itu mari kita bergembira dengan ramadhan dengan membaca alquran di manapun dan kapanpun

4. meningkatnya kepedulian social
Dengan zakat fitrah yang kita keluarkan di akhir bulan ramadhan mengindikasikan bahwa kita sedang mengupayakan untuk meningktakan kepedulian social kita terhadap sesama.
Dalam kultum cahaya hati bersama aa hadi dikatakan bahwa, ada masyarakat di sekitar kita yang beragam, ada yang rendah kondisi ekonominya, ada yang tinggi, ada orang yang berseri seri mukanya, karena hatinya ikhlas berbagi kepada sesama, dengan rasa sayiag di hatinya. Ahli surga itu bukan orang yang fasih beragam bahasa asing, perancis, jerman, jepang, tapi yang lidahnya fasih dengan akhlakul karimah, takwa di manapun berada, dermawan tangannya, sebagaimana sabda nabi “ saya bersama orang yang menyantuni fakir miskin dan anak yatim seperti dua jari”

Puasa ditujukan untuk mengendalikan anggota panca indra kita, karena sesungguhnya panca indra kita mempunyai kecenderungan untuk mengikuti dorongan, indra penglihatan mengikuti dorongan uituk melihat yang bagus bagus, indra penciuman mengikuti dorongan untuk mencium yang wangi, indra pengecap mengikuti dorongan untuk merasakan yang enak enak, dan sebagainya, jadi dalam berpuasa kita melatih untuk mengendalikan dorongan itu. Dalam berpuasa kita juga diharapkan menemukan titik kulminasi bahwa hanya allahlah satu satunya tempat kita bergantung dan mengadukan segala permasalahan kita, diharapkan hal itu terucap dari lisan kita, sebagaimana firaun yang rusak dalam air, berkata di ambang ajalnya “sesungguhnya aku mengakui musa dan tuhannya (Ust Abu sangkan)


Semoga langkah kaki dan hati kita di mudahkan untuk selalu tertaut ke dalam kebaikan dan lebih memaknai hari demi hari yang bergantian menunaikan amanahnya dengan penuh cinta. amiin..... semoga Rabb mengijabah doa doa kita.

Tidak ada komentar: