Jumat, 26 November 2010

TERIMA KASIH UNTUK SEGALA WELAS ASIH

Kamis, 25 November 2010

Bismillahirrohmanirrohim


Aku, kamu, kita ibarat sebuah bangunan, di mana kita akan saling mengingatkan, mendoakan, menasehati dalam kesabaran dan kebaikan.


Aku, kamu, kita ibarat satu tubuh, bila tangan terasa sakit, mata akan membasah merasakannya, bila mata terasa pedih, tangan akan mengusapnya, ya.. itu hal hal yang ku peroleh dari semua pihak yang telah mengajari ku, dengan semua rona mereka, terima kasih untuk semua guru, yang telah dengan welas asih mengajarkan kebaikan dalam indahnya kesabaran. Satu hal yang sering ku lupa, bahwa sesuatu hal itu membutuhkan sebuah proses di mana kita akan diajarkan beragam makna dalam menjalaninya, hari ini adalah peringatan hari guru, dalam simbolis tentu saja, dan secara profesi bahwa seorang guru akan mengabdikan dirinya dalam membagikan pengetahuan kepada siswa siswa yang di didiknya di lingkup dunia pendidikan yang guru tersebut melakukan kegiatan belajar mengajar. .Dari sebuah komentar, seorang teman mengingatkanku, bahwa, tiap hari adalah hari guru, di mana setiap dari kita adalah seorang guru, tempat saling berbagi dan memberi hal hal yang belum kita punyai saat ini, saling melengkapi dan saling menguatkan. Sebuah profesi yang sungguh mulia, di butuhkan keahlian khusus untuk dapat mengembannya secara lebih baik dari waktu ke waktu, di butuhkan up grade secara berkelanjutan agar dapat meningkatkan kualitas dalam kuantitas waktu yang terus bergulir.


mm… banyak hal yang telah terlewat dari sosok seorang guru bagiku, bagaimana seharusnya aku lebih dapat menyerap perihal darinya, untuk dapat ku aplikasikan saat ini, yah, dalam berbagai hal yang bergulir, aku telah ketinggalan banyak hal yang semestinya ku lalui, begitu… dalam banyak dan sedikitnya kosakata yang sekarang ku punya, masih belum cukup rasanya untuk meniadakan keterlambatan itu, begitu luhur dan betapa welas telah turut mendewasakan langkah dan pola pikir yang terkadang masih beraroma kanak kanak. Sungguh, bila ku jadi seorang guru, adakah rasa sabarku sebesar perhatian mereka? Aku belum mampu untuk menjawabnya, teringat, waktu aku masih duduk di bangku TK, setiap pagi, Bu Jum lewat didepan rumah dan kami, beramai ramai mengikuti langkah beliau ke sekolah kami, dan bila aku kehilangan uang saku yang terjatuh dan hilang, dengan penuh senyum beliau akan berkata “ Hilang ya Mbak Iyut? Ini pake uang Ibu dulu saja… “ atau saat kami ramai ramai menirukan salam dari masing masing guru SMP kami yang khas saat masuk ruang kelas, kemudian akan dengan sabar mendengarkan hafalan kami yang terbata bata dan keliru di sana sini. Saat mata kami berkaca kaca menahan tangis ketika guru fisika yang terkenal killer menyalami kami satu persatu pada hari terakhir Beliau mengajar di sekolah kami.. Sungguh kenangan demi kenangan manis yang berurat berakar dalam bilik hati kami, meningkahi ragam tindak kami.


Ya rabb izzati kami, kami mohon sayangilah mereka lebih dari apa yang mereka telah limpahkan kasih sayang kepada kami. Ya rabb ya rahman ya latif, kami mohon limpahkanlah selalu kekuatan kepada guru guru kami untuk meneruskan langkah mereka dalam menularkan keteladanan kepada kami, ya rabb ya latif kami mohon karuniakanlah selalu kesabaran kepada kami untuk dapat menyelesaikan peran kami sesuai yang telah di ajarkan guru furu kami di atas panggung peran yang wajib kami arungi sampai akhir nanti. Subhanallah… sungguh indah segala hal yang telah di berikan kepada kami . Semoga Rabb mengijabahi segala doa, amiin