SURAT
UNTUK TAKITA
Hallo takita,
apa kabar? Salam kenal dari kakak ya, sebetulnya kakak sudah lama tahu tentang
takita, dan sudah beberapa kali kirim surat untuk takita, tapi baru sekali ini
kakak berniat kirim surat lagi tapi bukan dalam bentuk dongeng kali ini, tapi
dalam bentuk surat. Surat yang dibuat
takita sangatlah bagus. Dan kakak lihat,
kakak kakak yang lain juga sudah banyak yang berkirim surat dengan takita yah?
Wah seru tu, pastinya, jadi punya banyak teman dan sahabat berbagi cerita dan
ceria, hmm…. Menyenangkan yaaa….
O iya, kakak
juga mau mengenalkan kucing kecil di keluarga kakak, namanya Robin tapi biasa
dipanggil obin, warnanya hitam, dengan perut putih, kaki sebelah putih, hidung
sebelah juga putih, mulanya dia sangat manis, tapi belakangan ini kok suka
becanda, dengan caranya, suka menggigit dan mencakar, yang namanya kucing tetap
saja lucu ya, baru numbuh gigi ni nampaknya si Obin, begitu salah satu dari
kami berseloroh J
Sebenarnya
dulu pernah ada juga kucing, hitam juga, namanya Ireng atau Ameng, kalau yang
ini jinak sekali, hobinya pasti tidur, dan suka bermanja manja dengan kami,
sayang sekali si Ireng hilang di kantor pos.
kedua kucing tersebut telah merebut hati kami semua, yang awalnya kurang
suka jadi ikut ikutan suka J
Takita suka
dengan kucing tidak? Mudah mudahan ke depannya Obin akan sejinak Ireng, sempat
terpikir Obin kayak anak kecil yang ingin tahu semua hal, semua yang terbang
dan bergerak di sekitarnya dikejar kejar sampai melompat lompat, lucu juga
melihat tingkahnya J
Terkadang salah satu
keponakan kakak akan menonton tv dengan Obin dipangkuan, diajak ngobrol
dinasehati kamu ngga boleh menggigit lagi ya… begitu…
Dulu waktu kakak kecil suka memelihara kucing juga sampai
punya anak kucing beberapa kali, digendong ke mana mana. Setelah
dewasa alhamdulilah diberi kesempatan untuk merawat kucing, meski bukan
kakak sendiri yang merawatnya,
Pernah dulu, salah satu kucing kecil kakak masuk tercebur
ke ember penuh oli, waduuh, kasihan sekali, seluruh badannya hitam berlumuran
dengan oli, oleh almarhum ayah kucing kecil itu dibawa ke tengah sawah yang ada
di seberang jalan rumah kami di desa, dan beberapa minggu kemudian saat hujan
turun, kucing kecil itu duduk di bawah pohonh cengkeh di belakang rumah kami,
sudah dalam kondisi belang seperti semula, wah, kakak ambil dan langsung kakak
gendong kucing itu.
Memang yah kalau sudah bercerita tentang hewan kesayangan
seperti tidak ada habisnya ya? Hehe ada saja kelucuan kelucuan yang dilakukan
oleh mereka, dan menurut kakak orang yang sayang sama hewan, pasti berjiwa
lembut dan penyayang.
Sudah dulu cerita dari kakak ya takita, semoga mimpi
mimpi takita turut menjadi mimpi indah para ayah dan bunda, amiin, senang
berkenalan dengan takita.
Sampai jumpa J
*memories for obin