Kamis, 29 November 2012

SURAT UNTUK TAKITA


SURAT UNTUK TAKITA

Hallo takita, apa kabar? Salam kenal dari kakak ya, sebetulnya kakak sudah lama tahu tentang takita, dan sudah beberapa kali kirim surat untuk takita, tapi baru sekali ini kakak berniat kirim surat lagi tapi bukan dalam bentuk dongeng kali ini, tapi dalam bentuk surat.  Surat yang dibuat takita sangatlah bagus.  Dan kakak lihat, kakak kakak yang lain juga sudah banyak yang berkirim surat dengan takita yah? Wah seru tu, pastinya, jadi punya banyak teman dan sahabat berbagi cerita dan ceria, hmm…. Menyenangkan yaaa….
O iya, kakak juga mau mengenalkan kucing kecil di keluarga kakak, namanya Robin tapi biasa dipanggil obin, warnanya hitam, dengan perut putih, kaki sebelah putih, hidung sebelah juga putih, mulanya dia sangat manis, tapi belakangan ini kok suka becanda, dengan caranya, suka menggigit dan mencakar, yang namanya kucing tetap saja lucu ya, baru numbuh gigi ni nampaknya si Obin, begitu salah satu dari kami berseloroh J
Sebenarnya dulu pernah ada juga kucing, hitam juga, namanya Ireng atau Ameng, kalau yang ini jinak sekali, hobinya pasti tidur, dan suka bermanja manja dengan kami, sayang sekali si Ireng hilang di kantor pos.  kedua kucing tersebut telah merebut hati kami semua, yang awalnya kurang suka jadi ikut ikutan suka J
Takita suka dengan kucing tidak? Mudah mudahan ke depannya Obin akan sejinak Ireng, sempat terpikir Obin kayak anak kecil yang ingin tahu semua hal, semua yang terbang dan bergerak di sekitarnya dikejar kejar sampai melompat lompat, lucu juga melihat tingkahnya J
Terkadang salah satu keponakan kakak akan menonton tv dengan Obin dipangkuan, diajak ngobrol dinasehati kamu ngga boleh menggigit lagi ya… begitu…
            Dulu waktu kakak kecil suka memelihara kucing juga sampai punya anak kucing beberapa kali, digendong ke mana mana.  Setelah  dewasa alhamdulilah diberi kesempatan untuk merawat kucing, meski bukan kakak sendiri yang merawatnya,
            Pernah dulu, salah satu kucing kecil kakak masuk tercebur ke ember penuh oli, waduuh, kasihan sekali, seluruh badannya hitam berlumuran dengan oli, oleh almarhum ayah kucing kecil itu dibawa ke tengah sawah yang ada di seberang jalan rumah kami di desa, dan beberapa minggu kemudian saat hujan turun, kucing kecil itu duduk di bawah pohonh cengkeh di belakang rumah kami, sudah dalam kondisi belang seperti semula, wah, kakak ambil dan langsung kakak gendong kucing itu.
            Memang yah kalau sudah bercerita tentang hewan kesayangan seperti tidak ada habisnya ya? Hehe ada saja kelucuan kelucuan yang dilakukan oleh mereka, dan menurut kakak orang yang sayang sama hewan, pasti berjiwa lembut dan penyayang.
            Sudah dulu cerita dari kakak ya takita, semoga mimpi mimpi takita turut menjadi mimpi indah para ayah dan bunda, amiin, senang berkenalan dengan takita.
Sampai jumpa J
*memories for obin